Eksposisinews – Jasa Bapak Perfilman Nasional, Usmar Ismail terhadap perkembangan industri perfilman di Tanah Air sangatlah besar. Usmar Ismail dikenal tak hanya sebagai seorang sutradara film, tapi juga sastrawan, wartawan, dan pejuang.
Untuk itu, sejumlah orang di antaranya, Dr. Maman Wijaya, M.Pd, H. Sonny Pudjisasono, SH, MBA, Akhlis Suryapati Dahlan, SH, Wina Armada Sukardi, SH dan Adisurya Abdy, M.Sc telah mengusulkan Usmar Ismail agar mendapatkan gelar Pahlawan Nasional sejak 2017 lalu.
Perjuangan selama lima tahun itu akhirnya berbuah manis pada tanggal 10 November 2021, yang bertepatan Hari Pahlawan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Usmar Ismail.
Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional tersebut disambut gembira Yayasan Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (YPPHUI) dengan mengadakan acara syukuran bersama tokoh-tokoh perfilman untuk mensyukuri penganugerahan tersebut.
Hadir dalam acara syukuran tersebut keluarga Usmar Ismail, Heidy Hermia dan Nureddin Ismail, Slamet Rahardjo, Rudi Sanyoto, Djonny Syafruddin serta Ody Mulya Hidayat.

Dalam sambutannya H. Sonny Pudjisasono, SH mengatakan, proses untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional bagi Usmar Ismail bukan sebentar.
“Kita berproses selama tiga tahun dari 2016 hingga 2018, kita ajukan langsung, lengkap secara administrasi dan dinyatakan lolos pada saat itu. Namun Usmar Ismail belum bisa mendapatkan gelar Pahlawan Nasional pada 2018,” ungkap Sonny.
Sonny menambahkan, pengajuan terus berlanjut selama tiga tahun mulai 2019, yang puncaknya pada 2021 gelar itupun disematkan kepada Usmar Ismail oleh Presiden Jokowi.
“Alhamdulillah kita bersyukur presiden berkenan menetapkan Usmar Ismail sebagai Pahlawan Nasional dan juga sebagai Bapak Perfilman Nasional,” imbuh Sonny.
Ucapan terima kasih juga disampaikan putra dan putri H. Usmar Ismail, Heidy Hermia dan Nureddin Ismail kepada semua pihak yang telah mendukung atas pencapaian besar ini.
Heidy mengatakan, anugerah ini merupakan puncak dari penghargaan negara kepada warganya yang berjuang bukan dengan fisiknya.
“Kali ini anugerah Pahlawan Nasional diberikan kepada seorang tokoh yang berjuang tidak dengan mengangkat senjata namun dengan karya-karya intelektualnya yang sarat dengan nilai-nilai perjuangan dan mempertahankan perjuangan di awal kemerdekaan,” kata Heidy.

Pada kesempatan itu juga, Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, SE, MPP, Ph.D yang diwakili Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Premi Lasari, AP., M.Si memberikan Piagam kepada 8 orang Tim Penelitian dan Pengkajian Gelar Daerah (TP2GD).
Mereka adalah DR. Abdurakhman, M Hum; DR Nurzengky Ibrahim, MM; Kol. DR. Kusuma, M.Si; Prof. DR. Diana Nomida, MPP; DR. Imas Emalia, M.Hum; Drs. Ahmad Syaropi, M.Si; Wakhid Nur Effendi; dan DR. Mohammad Iskandar.
Pemberian gelar pahlawan nasional bagi Usmar Ismail ini bisa menjadi awal yang baik bagi masa depan perfilman di Indonesia. Semoga ke depannya perfilman Indonesia semakin berkembang, maju, dan membanggakan. Dengan ini mudah-mudan perfilman Indonesia makin maju dan semakin banyak karya mendunia. (***)