Eksposisi News – Lucy Dacus mempersembahkan ‘VBS’, single dan musik video baru dari album Home Vide. Album ini sendiri akan diluncurkan pada 25 Juni di Matador.
Seperti single-single sebelumnya, ‘Hot & Heavy‘ dan ‘Thumbs’ , ‘VBS’ juga bercerita soal pengalaman pribadi. Seperti dikatakannya, “Pada musim panas 2007 saya yakin saya akan pergi ke surga, tetapi saya malahan bertaruh di VBS“. Single ini juga menyajikan rasa belas kasih, humor, dan kejujuran yang bersumber dari tulisan otobiografi terbaik.
‘VBS’ menampilkan Dacus pada vokal, Jacob Blizard pada gitar listrik dan akustik dan Jake Finch pada drum dan organ. Melodi pembuka pada lagu terasa sedekat bisikan, sebelum meledak menjadi dinding gema dan statis, dan akhirnya jatuh saat Dacus membawakannya hanya dengan suaranya.
Lucy Dacus menilai bahwa “VBS berarti liburan sekolah Alkitab, dan saya belajar banyak sekali. Di sinilah orang tua Kristen mengirim anak-anak mereka selama liburan musim dingin, musim semi, atau musim panas dari sekolah untuk lebih dekat dengan Tuhan, mungkin mempelajari beberapa keterampilan luar ruangan, dan membawa pulang kerajinan tangan dan totem yang tidak berguna seperti buah seni pasir roh dan cincin kemurnian”.
Dalam proses kreatifnya, Lucy bercerita bahwa dia menulis lagu ini saat berkendara di dalam van dalam perjalanan ke Nashville untuk merekam Home Video. Saat itu, dia melihat salah satu papan baca di luar gereja mengiklankan kamp gereja yang sehat untuk anak-anak.
Ini membuat Lucy teringat pacar pertamanya yang dia temui saat melaukan VBS. Pacarnya ini adalah bocah nakal yang lebih mencintai Slayer dan ganja lebihi daripada Yesus. Lucy mengenang bahwa dia memilih cowok itu untuk menyelamatkannya, dan membuatnya berhenti menggunakan narkoba – meski dengan pengecualian untuk pala. “Ya Tuhan, aku sangat payah”, ujarnya.
Video ‘VBS’ dibuat secara animasi dengan indah dibuat oleh kolaborator kreatif lama Dacus dan juga sebagai direktur visualHome Video Marin Leong. Klip music ini mampu dengan sempurna melengkapi tempo lagu dan presentasi visual Home Video secara keseluruhan.
Menurut Leong, “ Banyak album yang membahas navigasi diri dan bagaimana perkembangannya, dan Lucy dan saya sering berbicara tentang tubuh, bagian yang mereka mainkan dalam ide diri kita, dan hubungan serta pemutusan hubungan dengan mereka. Kami tiba di dunia ini di mana diri fisik terdistorsi oleh lanskap tempat dia hadir, baik dengan cara yang indah dan sedikit luar biasa”.
Alasan Leong menggunakan animasi dalam music video ini karena menurutnya sesuai dengan music Lucy Dacus yang unik dan menarik. Selain itu, ia diberi kebebasan dalam membangun dunia, kemampuan untuk menerjemahkan cerita dan nada, dan mensintesiskannya ke lanskap visual menggunakan pencitraan yang tidak harus berakar pada kenyataan.
“saya memperlakukan video ini seperti esai diptych atau yang dikepang dengan lagu, daripada penggambaran visual yang terbuka, saya dapat membuat beberapa referensi halus namun langsung ke liriknya juga, jadi saya senang orang-orang menemukannya.” Ujar Marin Leong
Album “Home Video” adalah contoh bagus dari kekuatan transformatif kerentanan. Suara Dacus memiliki kekuatan penyembuh untuk menenangkan dan membumi dan memperhitungkan. Dibangun di atas interogasi Dacus tentang masa dewasanya di Richmond, Virginia, ini menunjukkan kemampuannya untuk menggunakan pribadi sebagai portal ke universal. Lagu-lagu tersebut menangkap momen spesifik dalam masa pertumbuhan di mana emosi dan hubungan mulai menjadi lebih kompleks – kesenangan, kegembiraan, kebingungan, dan bahkan patah hati melalui proses menemukan siapa Anda dan di mana orang-orang cocok dalam hidup Anda. dan di mana Anda cocok dengan mereka.
“Historian” adalah album sebelumnya yang dirilis pada tahun 2018 oleh Lucy Dacus. “Home Video” sendiri direkam di Trace Horse Studio di Nashville bersama teman-teman setianya dan kolaborator Jacob Blizard, Collin Pastore, dan Jake Finch, dan di-mix oleh Shawn Everett.
‘VBS’ dapat didengarkan dan dilihat pada Spotify, Joox, Apple Music, dan YouTube. (Lukman Hqeem)
