EksposisiNews, Banyuwangi – Dalam paparan proyeksi ekonomi terkini, Juky Mariska selaku Wealth Management Head dari Bank OCBC NISP menyatakan adanya sejumlah tantanganyang dihadapi dalam proses pemulihan ekonomi dan bagaimana dampaknya pada pasar keuangan, baik secara nasional maupun global. Dijelaskan olehnya dalam sebuah catatan kepada Eksposisi News, pada Senin (25/10/2021) bahwa pelonggaran PPKM serta percepatan vaksinasi dalam proses pengendalian pandemi memberikan implikasi bagi ekonomi dan prospek investasi kedepannya. Menurutnya, para investor di pasar saham, obligasi, maupun pasar mata uang saat ini memiliki potensi, mengingat perekonomian terlihat terus menguat.
Menurut Mariska pergerakan pasar keuangan global masih diselimuti oleh sejumlah sentimen. Dimulai dari rencana tapering The Fed akhir tahun ini, ketidakpastian seputar hambatan batas utang AS, krisis likuiditas perusahaan properti China, sampai krisis energi global yang telah mendorong harga minyak untuk naik ke level tertinggi sejak tahun 2014.
Terlihat bahwa pemulihan ekonomi sedang menghadapi sejumlah tantangan. Di Amerika Serikat, dari data ketenagakerjaan terbaru menunjukkan angka non-farm payrolls hanya bertambah 194 ribu pada bulan September. Sementara tingkat pengangguran disana turun ke level 4.8% dari 5.2% di bulan Agustus. Namun, peluang tapering di akhir tahun berpotensi tetap ada meskipun data ketenagakerjaan belum pulih, mengingat proyeksi suku bunga terbaru The Fed yang akan dinaikan lebih cepat dari proyeksi sebelumnya di tahun 2023.
Ke depannya, ia melihat bahwa pasar saham AS masih akan bergerak fluktuatif di tengah sentimen yang ada. Musim laporan keuangan pada kwartal ketiga inipun akan dimulai, dimana para investor akan kembali mencermati sejumlah permasalahan mulai dari rantai pasokan global hingga terjadinya kekurangan tenaga kerja sebagaimana yang dialami sejumlah perusahaan di AS.