Ketidakmampuan emas untuk menembus kembali harga $2.000 per troy ons sejak minggu lalu telah mendorong sejumlah manajer investasi untuk membuang posisi beli mereka dan menambah posisi jual baru. Hal ini sebagaimana kajian terkini pada data perdagangan terbaru dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS.
Tekanan jual meningkat secara teknis, seiring dengan rencana pengetatan kebijakan moneter FED yang sedianya akan dilakukan secara agresif. Hal ini telah mendorong dolar AS dan imbal hasil obligasi ke level tertinggi dalam multi-tahun.
Ekspektasi yang berkembang menyatakan bahwa Federal Reserve A.S. akan menaikkan suku bunga setidaknya 50bps pada Mei dan kemungkinan 50bps lagi pada Juni, sebagai tanggapan terhadap inflasi yang tinggi dan potensi ekonomi di atas, mendorong pengelola uang untuk secara agresif memangkas panjang emas.
Laporan CFTC untuk pekan yang berakhir 19 April menunjukkan manajer keuangan menurunkan posisi beli kotor spekulatif mereka di bursa berjangka Comex sebesar 7.684 kontrak menjadi 157.560. Pada saat yang sama, posisi short emas naik hanya 8.075 kontrak menjadi 56.294.
Posisi beli emas sekarang berada di 101.266 kontrak, turun 13% dari minggu sebelumnya. Setelah gagal menembus $2.000 per ounce, harga emas turun ke support di $1.950 per ounce. Sejak itu, harga emas terus berjuang dan jatuh di bawah $1.900 per ounce pada hari Senin.
