
Eksposisi News, Pontianak – Kementerian Perindustrian terus mendorong pertumbuhan dan perkembangan wirausaha baru Industri Kecil Menengah (IKM) agar dapat menyerap tenaga kerja dan mendukung ekonomi nasional. Salah satunya dengan melakukan sinergi dengan sejumlah pemangku kepentingan termasuk dengan lembaga eksekutif.
Dalam kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru Industri Kecil dan Menengah di Provinsi Kalimantan Barat baru-baru ini, dilakukan bimbingan teknis tentang pengetahuan dasar dalam membuat produk untuk menggali potensi daerah. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat – Senin (22 – 25/09/2023) di Hotel Aston Pontianak. Sebanyak 26 kegiatan bimbingan teknis dilakukan dengan 520 peserta yang berasal dari Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, dan Landak. Lewat bimtek ini, diharapkan dapat memanfaatkan bahan baku yang ada dan dapat dikembangkan menjadi kegiatan wirausaha.
Dalam kegiatan tersebut, Kementerian Perindustrian bersinergi dengan Komisi VII DPR RI Bersama Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kab. Kubu Raya, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja Kab. Mempawah, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kab. Landak melakukan pembinaan terhadap pada wirausaha baru, agar para peserta nantinya dapat membuka usaha baru dengan keterampilan yang dimiliki dan menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai tambah tinggi yang didukung ketersediaan bahan baku lokal serta kearifan budaya nasional.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2023 sebesar 5,45% dari total angkatan kerja nasional dimana turun sebesar 0.38 % poin dibandingkan dengan Februari 2022. Namun demikian, Pemerintah terus berupaya menekan tingkat pengangguran terbuka dan tingkat kemiskinan juga terus ditekan sampai maksimal 8,5 persen pada tahun 2024. Hal ini dilakukan mengingat tingginya tingkat pengangguran akan berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah-masalah sosial politik lainnya.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Reni Yanita, mengatakan “Kementerian Perindustrian Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, memiliki berbagai jenis program kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing IKM. Program kegiatan tersebut diperuntukkan tidak hanya bagi para pelaku usaha yang telah menjalankan usahanya, namun juga diperuntukkan bagi para wirausaha baru yang akan memulai bisnisnya. Kegiatan ini diharapkan dapat menambah populasi IKM di Provinsi Kalimantan Barat dengan melakukan pelatihan dan pendampingan. Selain itu, diharapkan dalam masa mendatang para pelaku IKM dapat menjadi rantai pasok bagi industri besar. Selanjutnya, para peserta bimbingan teknis diharapkan agar bersungguh-sungguh dalam mengikuti acara bimbingan teknis sehingga dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja juga meningkatan perekonomian setempat”.
Direktur Industri Aneka dan Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Ditjen IKMA Ni Nyoman Ambareny, mengatakan, “Ditjen IKMA siap memfasilitasi kebutuhan para IKM di Kota Pontianak, Kab. Kubu Raya, Kab Mempawah, dan Kab Landak, Ditjen IKMA siap bersinergitas untuk tahun-tahun mendatang agar IKM di di Kota Pontianak, Kab. Kubu Raya, Kab Mempawah, dan Kab Landak dapat bersaing dengan daerah lain dan memasarkan produk-produk tersebut sebagai oleh-oleh dari di Kota Pontianak, Kab. Kubu Raya, Kab Mempawah, dan Kab Landak”.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kab Kubu Raya Norasari Arani mengatakan “Para peserta harus fokus dan serius mengikuti pelatihan yang diberikan oleh para instruktur agar dapat menyerap ilmu dan mempraktekkannya sehingga dapat menjadi IKM yang mandiri dan berdaya saing tinggi. Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kab Kubu Raya berterima kasih kepada Kementrian Perindustrian yang telah memberikan pelatihan ini karena dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Kalimantan Barat.”
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak Junaidi, mengatakan “Kota Pontianak mempunyai 7 sentra IKM dan di tahun 2023 terdapat 1226 IKM yang sudah mempunyai NIB. Disperindag Kota Pontianak siap bersinergi dengan Kementrian Perindustrian untuk meningkatan perekonomian melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada para IKM di Kota Pontianak”
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Tenaga Kerja Kab Mempawah Johana Sari Margiani, mengatakan “Program pelatihan kepada para pelaku IKM dari Kementerian Perindustrian sangat bagus sekali dan didukung oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Tenaga Kerja Kab Mempawah. Para pelaku wirausaha harus dapat mengikuti perkembangan zaman dengan mendigitalisasi penjualan dan promosi produknya melalui berbagai platform media sosial”
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kab. Landak Rosalia Elisabeth, mengatakan “Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kab. Landak akan bersinergi dengan Kementerian Perindustrian untuk terus melakukan pelatihan kepada para pelaku IKM. Pemasaran dan desain kemasan produk merupakan hal yang perlu diperhatikan agar menarik minat para konsumen untuk membeli produk kita”
Andry, selaku tenaga ahli Komisi VII DPR-RI mengatakan, “Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan WUB IKM ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Perindustrian, Komisi VII DPR RI, dan Pemerintah daerah Kalimantan Barat untuk mendorong penumbuhan dan pengembangan wirausaha baru IKM di Provinsi Kalimantan Barat yang telah diselenggarakan dalam 3 tahun terakhir. Kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat mendorong perekonomian di daerah Kalimantan Barat”.