Di tengah kondisi global dimana adiksi rokok mengalami tren penurunan, bahkan kini sebagian dunia telah memproklamirkan rokok sebagai artefak dari masa lalu (a thing of the past), Indonesia justru menjadi semacam anomali. Jumlah perokok terus naik, regulasi tak kunjung membaik, dan darurat perokok remaja semakin mencemaskan.
Kondisi mencemaskan ini terpotret dalam Survey Nasional Perokok Pelajar yang digelar Indonesia Institute for Social Development (IISD) bersama Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Survey di selenggarakan terhadap 1.275 pelajar SMP/sederajat dan pelajar SMA/sederajat di 175 Kab/Kota pada akhir September 2022.
Dalam survey tersebut, menurut Ahmad Fanani selaku Program Manajer dari IISD menjelaskan bahwa sebanyak 27,7% pelajar mengaku pernah merokok, dan 10,67% malah mengaku sebagai perokok aktif harian. Angka ini jauh melampaui harapan pemerintah dalam RPJMN 2020-2024 yg mantarget penurunan prevalensi perokok anak pada 8,7%. Yang teramat memilukan lebih dari 10% perokok pelajar tersebut pertama kali merokok di usia sedemikian belia dibawah 10 tahun, bahkan ada yang mengaku pertama kali merokok di usia dibawah 5 tahun.
Pada variabel keterpaparan asap rokok, 78,43% pelajar mengaku terpapar asap rokok dalam sebulan terakhir pada saat survey dilakukan. Keterpaparan tersebut antara lain terjadi di rumah, tempat bermain, angkutan umum, tempat ibadah. Yang juga patut dicatat, 29,8% bahkan terpapar asap rokok di sekolah.
Pada pertanyaan cara membeli rokok, 86,7% remaja-remaja ini mengaku membeli rokok secara ketengan. 47% diantaranya hanya membeli secara ketengan, sedangkan 39,7% kadang masih membeli secara bungkusan.
Tingginya angka perokok pelajar tersebut dipengaruhi antara lain dipengaruhi oleh iklan dimana 11,03% pelajar mengaku mengenal rokok dari iklan. Sebanyak 71% pelajar yang aktif merokok menganggap iklan rokok kreatif dan menginspirasi.
Yang menarik menurut Fanani, ketika para remaja ini ditanya kriteria pemimpin yg diidamkan, sebanyak 99% pelajar ini mengaku lebih memilih pemimpin yg bukan perokok dan 93% mengidamkan pasangan yang bukan perokok.