Eksposisinews – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan memangkas 97 rute penerbangan. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra tegaskan demi perbaikan kinerja perseroan.

Irfan meminta maaf pada rapat kerja dengan Komisi VI, Selasa (9/11/2021) lalu. Irfan menjelaskan, selama ini Garuda tidak untung karena salah satunya terdesak oleh tekanan membuka rute. Pihaknya pun memohon dukungan agar rute-rute tersebut ditutup.

“Salah satu yang kita kemudian selama ini terdesak untuk tidak bikin untung karena banyak tekanan membuka rute. Jadi bapak-bapak mohon dukungan tadi seperti disampaikan Pak Tiko mohon dukungan apabila kami bilang ‘enggak’,” katanya.

“Intinya adalah kita ada di posisi sangat tegas, mohon maaf, bukan cuma ke bapak-bapak ke DPR, tapi ke Pemda, Gubernur ‘tidak bisa’,” terangnya.

Dia mengatakan, struktur biaya untuk penerbangan berbeda-beda. Ada rute-rute yang menggunakan pesawat jenis tertentu sulit mendapat untung.

“Memang ada rute-rute yang jenis pesawatnya yaitu CRJ dan ATR itu susah untuk untung,” katanya.

Sementara, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, Garuda akan memangkas rutenya dari sebanyak 237 di 2019 menjadi 140 pada 2022. Artinya, rute Garuda berkurang 97 rute.

Kondisi ini akan menjadi tantangan karena sejumlah bandara bakal mengalami kelangkaan penerbangan.

“Garuda akan sangat mengecilkan jumlah rute dan jumlah pesawatnya dan akan fokus pada rute-rute super premium di mana rutenya akan turun dari 237 rute turun menjadi 140 rute,” katanya.

“Ini memang menjadi tantangan karena mungkin akan banyak airport-airport yang mengalami kelangkaan jumlah flight karena rutenya akan kita kurangi signifikan, fokus pada rute-rute yang bener-bener menghasilkan positif margin,” tandasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini