Eksposisinews – Harga minyak mentah mencatat kenaikan tipis pada hari Kamis. Kenaikan ini tak lepas atas berkurangnya persediaan minyak mentah di AS dan penantian pasar atas keputusan produsen minyak dunia dan aliansinya dikenal dengan pada pertemuan mereka hari ini.
Investor menantikan apakah dalam pertemuan mereka, organisasi negara pengekspor minyak dan yang aliansinya dikenal dengan OPEC+, akan mempertahankan pasokan saat ini atau mengurangi dari pengurangan pasokan yang sedang berjalan pada paruh kedua tahun ini.
Sepanjang bulan Juni, WTI mencatat kenaikan lebih dari 10% sementara Brent bukukan kenaikan lebih dari 8%, dan menyentuh level tertinggi sejak 2018, karena peningkatan aktivitas perjalanan musim panas atas semakin banyaknya orang mendapatkan vaksinasi.
Diperkirakan, defisit pasokan minyak dapat meluas secara global pada paruh kedua jika Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu mereka, OPEC+, mempertahankan pengurangan produksi sementara permintaan akan minyak mentah meningkat.
Sebelumnya, OPEC+ mengurangi pengurangan pasokan antara Mei dan Juli sebesar 2,1 juta barel per hari, akan kembali melangsungkan pertemuan mereka pada Kamis hari ini yang akan menentukan apakah akan mempertahankan produksi saat ini atau meningkatkan produksi, mungkin lebih dari 1 juta barel per hari atau 0,5 juta barel per hari pada Agustus atau justru akan memperpanjang kesepakatan pengurangan pasokan hingga April 2022.

Namun, merebaknya wabah virus Covid-19 varian Delta telah meningkatkan kekhawatiran terhadap pemulihan permintaan yang berpotensi terhambat. Sebagai catatan, Penguncian terkini dan meningkatnya biaya telah melemahkan momentum aktivitas manufaktur di Asia pada bulan Juni.
Di Amerika Serikat, persediaan minyak mentah kembali berkurang pada minggu lalu, penurunan selama enam minggu berturut-turut. Penurunan ini diyakini sebagai tanggapan atas peningkatan permintaan, data dari Administrasi Informasi Energi menunjukkan.
Penurunan persediaan minyak mentah di Cushing, Oklahoma, yang menjadi titik pengiriman untuk minyak WTI, ke level terendah sejak Maret 2020 juga mendukung harga minyak acuan AS, dan menekan selisih harga antara minyak WTI terhadap Brent ke level tersempit sejak Juni 2020 pada hari Rabu.
Rata – rata harga minyak Brent berada di $67,48 per barel tahun ini. Sementara rata-rat harga minyak WTI sebesar $64,54, keduanya lebih tinggi dari perkiraan pada Mei, jajak pendapat Reuters Juni menunjukkan.
Minyak Brent kontrak pengiriman September naik sebesar 17 sen, 0,2%, menjadi $74,79 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS kontrak Agustus berada di $73,68 per barel, naik 21 sen, atau 0,3%, mendekati level tertinggi sejak 2018 di $74,45.