Eksposisi.com, Jakarta – Pertunjukan tari bertajuk Jakarta Dance Meet Up (JDMU) Selection kembali digelar. Sebuah pertunjukan yang merupakan kelanjutan dari JDMU Reguler, yakni mempertemkuan antar komunitas tari di Jakarta.

“JDMU Selection adalah pilihan karya-karya yang mempunyai potensi untuk dilanjutkan ke model produksi yang lebih kuat dan dapat dipertanggungjawabkan,” kata Yola Yulfianti selaku komite tari Dewan Kesenian Jakarta, di Gedung Kesenian Jakarta, Rabu (16/11/2019).

Yola membeberkan, tahap ini merupakan akumulasi dari pengalaman yang didapatkan setiap komunitas di JDMU Reguler. “Kelompok tari di tahap ini merupakan pilihan dari komunitas yang bergabung di tahap sebelumnya, “ bebernya.

Para peserta terpilih, lanjut Yola, mendapatkan  fasilitas ChoreoLab. “Fasilitas ini memungkinkan komunitas-komunitas seni tersebut untuk mendapatkan pandangan baru dalam menciptakan karya dari narasumber yang beragam, “ paparnya.

Menurut Yola, JDMU tak hanya dari dunia tari tetapi juga dari disiplin seni lainnya. “Berbagai cara melihat yang terdapat dalam berbagai disiplin seni itulah yang diharapkan memunculkan gagasan penciptaan baru di ChoreoLab,” harap Yola.

Yola menerangkan dalam ChoreoLab, peserta JDMU mendapat masukan dari sejumlah pihak dengan berbagai keahlian. Seperti Iskandar K Loedin (artistik), Otto Siddharta (musik) dan Anusirwan (tari). Selain itu, seluruh aktivitas, evaluasi serta perkembangan JDMU juga dibukukan dan ditulis oleh pengamat tari Fariq Alfaruqi.

“Dengan demikian manfaat JDMU bukan saja dirasakan langsung peserta JDMU, tapi juga terdokumentasi dan tertulis dalam bentuk buku yang dapat dipelajari masyarakat luas,” tambah Yola.

Untuk menjaga keberlangsungan JDMU, dibentuk board executive yang bertugas merumuskan dan menyelenggaran acara dengan keanggotaan terdiri dari Hartati, Rusdy Rukmarata, Yola Yulfianti dan Josh Marcy.

“JDMU Selection ini pada prinsipnya tidak hanya memperkuat jejaring antar komunitas yang sudah terbentuk, tetapi juga menitik-beratkan pada penguatan kerja-kerja di belakang layar, proses kreatif, dan sebagainya,” terangnya.

Yola mengharapkan JDMU ini menghasilkan karya-karya baru lewat pertunjukkan yang diselenggarakan. “Gagasan penciptaan dan karya yang pertunjukkan itu akan diuji lewat berbagai pengamatan dan diskusi karya, “ tandas Yola.

JDMU Kembali Digelar Pertemukan Antar Komunitas Tari di Jakarta 1

Adapun koreografer dan komunitas yang terpilih adalah Abu Hasan Lobubun (Daun Gatal), Alisa Soelaeman (Alisa Soelaeman Danceworks), Annisa Nurkhadijah  (KIG Dance Community UPI Bandung), Bathara Saverigadi Dewandro (Swargaloka Art), Ken Nala Amrytha ( EKI ON CALL), Nudiandra Sarasvati (MUDAMOVE), Marich Prakoso Kekasih (Kreativitat Dance Indonesia), dan Trianna Ambarwati ( Lentera Fannani).

Mengusung tema menata Masa Depan Tari Indonesia, Pertunjukan JDMU Selecion ini diadakan pada 15 dan 16 November 2019 di Gedung Kesenian Jakarta.

JDMU Kembali Digelar Pertemukan Antar Komunitas Tari di Jakarta 2

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini