Ekonomi

Harga Minyak Melorot, Khawatirkan Gangguan Permintaan

Harga Minyak

Harga minyak pada perdagangan di hari Senin  (09/05/2022) sejalan dengan penurunan yang terjadi di bursa saham global. Penurunan terjadi sebagai konsekuensi berlanjutnya penguncian di China, yang memicu kekhawatiran tentang prospek permintaan minyak di masa depan.

Harga minyak mentah Brent turun $6,45, atau 5,7%, menetap di $105,94 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS turun $6,68, atau 6,1%, menetap di $103,09 per barel. Kedua jenis minyak ini harganya telah naik sekitar 35% sepanjang tahun ini.

Sementara pasar keuangan global telah ketakutan oleh kekhawatiran atas kenaikan suku bunga dan kekhawatiran resesi karena penguncian COVID-19 yang lebih ketat dan lebih luas di China menyebabkan pertumbuhan ekspor yang lebih lambat di ekonomi No. 2 dunia pada bulan April. Impor minyak mentah oleh China dalam empat bulan pertama 2022 turun 4,8% dari tahun lalu, tetapi impor April naik hampir 7%.

Impor minyak Iran oleh China pada April turun dari volume puncak yang terlihat pada akhir 2021 dan awal 2022 karena permintaan dari penyulingan independen melemah setelah penguncian COVID memukul margin bahan bakar dan meningkatnya impor minyak Rusia dengan harga lebih rendah.

Indeks saham Wall Street jatuh dan dolar mencapai level tertinggi dua dekade, membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Arab Saudi, pengekspor minyak utama dunia, menurunkan harga minyak mentah untuk Asia dan Eropa untuk Juni.

Di Rusia, produksi minyak naik pada awal Mei dari April dan produksi telah stabil, kata Wakil Perdana Menteri Alexander Novak, setelah produksi turun pada April karena negara-negara Barat memberlakukan sanksi atas krisis Ukraina.

Pada minggu sebelumnya, Komisi Eropa mengusulkan embargo bertahap pada minyak Rusia. Rencana ini telah meningkatkan harga Brent dan WTI sepanjang dua minggu berturut-turut. Proposal tersebut membutuhkan suara bulat oleh anggota UE minggu ini untuk disahkan. Komisi Eropa sedang mempertimbangkan untuk menawarkan lebih banyak uang kepada negara-negara bagian timur Uni Eropa yang terkurung daratan untuk meningkatkan infrastruktur minyak dalam upaya meyakinkan mereka untuk setuju, kata seorang sumber Uni Eropa kepada Reuters.

Sementara itu, para pejabat Jerman diam-diam sedang mempersiapkan penghentian mendadak pasokan gas Rusia dengan paket darurat yang dapat mencakup mengambil alih perusahaan-perusahaan penting, tiga orang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters. Sedangkan Jepang, selaku lima besar importir minyak mentah teratas, “secara prinsip” akan melarang impor minyak mentah Rusia sebagaimana dikatakan Perdana Menteri Fumio Kishida, namun masih memerlukan waktu.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version