EKSPOSISI – Harga minyak jatuh ke level terendahnya dalam setahun pada Jumat (23/11). Tercatat masih berada di jalur penurunan kinerja bulanan dalam skala terbesarnya sejak akhir 2014 silam. Penurunan harga minyak terjadi saat negara-negara produsen minyak mulai mempertimbangkan untuk memangkas produksi mereka guna membendung peningkatan pasokan global.

Volatilitas harga minyak telah mengalami lonjakan tertingginya sejak akhir 2016 lalu, menyusul para investor yang terburu-buru untuk melakukan hedging untuk melindungi dari penurunan harga lebih lanjut.

International Energy Agency memperkirakan bahwa produksi dari negara produsen non-OPEC akan mengalami kenaikan hingga 2.3 juta barrel per hari di tahun ini, yang mana perkiraan ini lebih tinggi dari perkiraan pada enam bulan lalu sebesar 1.8 juta barrep per hari.

Sementara itu untuk perkiraan permintaan minyak mentah di tahun depan, kemungkinan akan tumbuh sebanyak 1.3 juta barrel per hari, lebih rendah dibandingkan perkiraan permintaan minyak sebesar 1.5 juta barrel per hari pada enam bulan lalu.

Dilain sisi, eksportir minyak mentah utama dunia, Arab Saudi mengatakan bahwa pihaknya dapat mengurangi pasokan minyak seiring dorongan terhadap para negara anggota OPEC untuk menyetujui adanya kebijakan pemangkasan output hingga sebesar 1.4 juta barrel per hari, yang disesuaikan dengan rendahnya permintaan terhadap komoditas tersebut.

Harga komoditas berada dalam mode korektif setelah sempat naik, berkurang ke kisaran perdagangan $55. Tekanan jual akan mengarahkan ke area $52 sebelum membuka jalan menuju harga terendah bulan Oktober 2017 di $49. Sebaliknya, bertahan diatas $55, bisa mengarahkan kembali ke harga $58 per troy ons. (HQEEM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini