EksposisiNews, Jakarta – Harga kopi membukukan kenaikan tajam, dimana kopi Arabika naik ke level tertinggi dalam 3-1/2 minggu. Dorongan kenaikan dipicu adanya kekhawatiran tentang pasokan kopi global yang lebih ketat. Kopi Arabika di perdagangan bursa ICE London, untuk kontrak bulan Desember di hari Selasa (28/09/2021) berakhir naik +4,95 atau 2,56% sementara harga kopi Robusta untuk kontrak bulan November ditutup naik +39 atau +1,84%.
Diyakini bahwa pasokan kopi Arabika dari Brasil mungkin hanya memiliki 21 juta bushel kopi yang tersedia untuk ekspor tahun depan, atau turun -55% dari tahun sebelumnya karena berkurangnya produksi dan persediaan.
Kopi Arabika mendapat dukungan naik dari tanda-tanda pasokan yang lebih kecil di Brasil setelah ada perkiraan bahwa produksi kopi arabika Brasil di tahun 2021, turun minus 8% ke level terendah dalam 12 tahun sebesar 30,7 juta bushel dari perkiraan Mei sebesar 33,4 juta bushel, turun -37% dari 48,8 juta bushel pada 2020.
Sementara Kopi Robusta justru mengalami kenaikan produksi sebesar +4,5% ke rekor 16,1 juta bushel dari perkiraan sebelumnya 15,4 juta bushel.
Pada perdagangan kopi robusta, kenaikan harga terus mendapatkan dukungan. Harga bahkan mampu membukukan kenaikan ke posisi tertinggi dalam 4 tahun ini di hari Senin kemarin.
