Harga emas stabil di bawah level tertinggi dalam satu minggu pada perdagangan di hari Rabu (15/11/2023), terbebani oleh penguatan dolar AS kembali. Namun ekspektasi pasar masih cukup kuat bahwa Federal Reserve AS akan selesai menaikkan suku bunganya memberikan tekanan pada harga.

Harga emas di pasar spot turun 0,1% menjadi $1,960.49 per ounce pada akhir perdagangan di haro Kamis dinihari pukul 02:20 WIB, setelah menyentuh puncak satu minggu sebelumnya. Emas berjangka AS ditutup 0,1% lebih rendah pada $1,964.30.

Berkurangnya daya tarik emas batangan, disaar indeks dolar AS naik 0,4%, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10-tahun juga rebound menjadi sentiment negative perdagangan hari ini setelah revisi data penjualan ritel menunjukkan kenaikan yang kuat pada bulan September.

Harga emas batangan naik hampir 1% di sesi sebelumnya setelah data menunjukkan bahwa harga konsumen AS tidak berubah pada bulan Oktober. Harga produsen AS mengalami penurunan terbesar dalam tiga setengah tahun pada bulan Oktober, yang merupakan indikasi terbaru berkurangnya tekanan inflasi.

Data ekonomi yang dirilis menunjukkan angka CPI dan PPI AS sangat positif dan terus mendukung harga emas dengan ekspektasi bahwa inflasi akan terus menurun sehingga menambah ekspektasi bahwa The Fed akan segera menaikkan suku bunganya. Pasar yakin bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada bulan Desember, dengan sebagian besar pedagang memperkirakan penurunan suku bunga mulai Mei 2024, menurut alat CME FedWatch.

Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kenaikan suku bunga mengurangi daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Dengan kembalinya imbal hasil, harga emas melemah setelah lonjakan awal. Kedepan, prospek emas masih akan tetap positif tetapi pergerakannya akan lebih terukur.

Investor perlu mencermati sejumlah data. Salah satu indikastor ekonomi terkini menunjukkan bahwa penjualan ritel AS turun pada bulan Oktober. Meskipun lebih kecil dari perkiraan, namun sempat mengalami kenaikan yang kuat selama berbulan-bulan, menunjukkan melambatnya permintaan yang dapat semakin memperkuat ekspektasi jeda kenaikan suku bunga.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini