Eksposisinews, Jakarta – Festival Film Indonesia (FFI) 2021 akan segera menuju acara puncaknya, Malam Anugerah Piala Citra FFI pada 10 November 2021. Sebuah acara puncak yang tentu sangat ditunggu-tunggu masyarakat.

FFI 2021 akan menyajikan hal baru dan berbeda dari festival tahun sebelumnya. Untuk tahun ini, akan ada kategori baru terfavorit untuk film, aktor dan aktris. Nantinya, pemenang kategori ini akan dipilih berdasarkan hasil voting oleh penggemar film Indonesia.

“Dengan kategori ini, kami ingin engage dengan pecinta film Indonesia. Film Indonesia tanpa penonton tidak bisa berbuat banyak,” ujar Reza Rahadian, Ketua Komite FFI 2021 dalam konferensi pers virtual, Rabu (27/10/2021).

Selain kategori terfavorit, FFI 2021 akan menghadirkan kembali kategori kritik film. Nantinya malam penganugerahan FFI 2021 akan diselenggarakan pada Rabu, 10 November 2021. Acara ini juga akan disiarkan langsung lewat stasiun televisi Kompas TV pukul 20.00 WIB.

Saat ini para juri masih menyelesaikan penilaiannya terhadap film-film yang sudah masuk daftar nominasi. Terdapat dua kelompok juri, yaitu Juri untuk film cerita panjang dan juri untuk film cerita pendek.

Reza menyebutkan komite FFI tahun ini selalu ingin menghadirkan lebih baik dari yang sudah baik. Menurutnya, kerja mereka hanya melanjutkan kerja komite sebelumnya. “Kami berusaha bekerja lebih baik lagi untuk menghadirkan FFI yang bisa menyentuh semua ekosistem perfilman yang ada,” kata Reza.

Pagelaran FFI tahun ini juga tidak sabar dinantikan oleh Tissa Biani, selaku duta FFI. Tissa menjadi duta FFI bersama dengan aktor dan aktris muda lainnya Jefri Nichol, Angga Yunanda dan Prilly Latuconsina. “Mudah-mudahan aku bisa terus mengajak para generasiku terus mengapresiai film Indonesia. Di masa pandemi ini semangatnya harus selalu ada, bioskop sudah dibuka harus ada antusiasme,” ujar Tissa.

Semangat serupa juga dirasakan oleh Angga Yunanda dan Jefri Nichol. Jefri yang masuk nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik lewat film Jakarta vs Everybody mengaku lebih mempersiapkan mentalnya. “Bakal jadi malam yang besar, enggak sabar banget,” ujar Jefri.

Hilmar Farid, Drektur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menyoroti produksi film yang terjadi di masa pandemi sebagai bentuk resiliansi yang luar biasa. Bagi Hilmar, banyaknya film yang mendaftar ke FFI 2021 dapat diartikan sebagai bentuk pengakuan dari ekosistem perfilman tentang siginifikansi dari FFI. “Meningkatkan pamor FFI, komunikasi yang dilakukan sangat membantu menjadikan festival ini signifikan di Indonesia,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini