Emas

Eksposisinews.com – Emas masih cukup kuat bertahan tidak jauh dari level psikologis $1.900 meski masih belum memiliki arah pasti di sesi Rabu ini di tengah kekhawatiran pasar atas risiko geopolitik di eropa timur, terutama setelah sanksi Barat yang dikenakan pada Rusia kemarin masih memengaruhi pasar.

Sementara itu, kenaikan imbal hasil obligasi AS juga menahan pergerakan baru-baru ini yang juga menahan permintaan bullion sebagai safe-haven, dan membuat emas bergerak dalam rentang sempit. Sepinya data ekonomi di pekan ini semakin memperburuk perdagangan emas sementara geopolitik masih jadi pembicaraan dan sorotan pasar.

Tutupnya pasar Jepang, secara tidak langsung memengaruhi permintaan obligasi AS dari Asia. Juga menguji para investor emas baru-baru ini munculnya beragam kekhawatiran atas kinerja Fed berikutnya dan sentimen terhadap kondisi Rusia-Ukraina karena Barat menjadi agresif dalam memberikan sanksi kepada Moskow.

Ekspektasi kenaikan suku bunga yang agresif dari the Fed kembali hangat diperbincangkan di tengah munculnya kembali kekhawatiran inflasi, menyusul krisis Rusia-Ukraina membuat harga minyak dunia kembali menguat. Sehingga sangat bersar kemungkinan kondisi terkini seputar gejolak Rusia-Ukraina akan terus memengaruhi perdagangan emas.

Sejauh ini, emas masih bergerak tidak jauh dan berada di bawah level psikologis $1.900 sejak sesi Asia hari Rabu, dan cenderung menunjukkan bearish di rentang sempit setelah pada sesi kemarin berbalik arah dari level tertingginya sejak Juni 2021.

Pertemuan diplomatik yang surut terkait pertikaian Rusia-Ukraina juga menghantam risk appetite, yang menguntungkan pembeli emas, karena AS kesampingkan ruang lingkup pertemuan puncak antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sebaliknya, pernyataan Presiden AS Biden yang mengatakan, “Kami tidak memiliki niat untuk memerangi Rusia,” terlihat sebagai sesuatu untuk meredam ketakutan akan kemungkinan perang penuh antara Barat dan Moskow.

Sementara itu, meninjau kemungkinan kebijakan suku bunga the Fed, Dr. Raphael W. Bostic, Chief Executive Officer Federal Reserve Bank of Atlanta, mengatakan, “Fed akan “membiarkan data memandu kita” dalam keputusan yang akan datang.” Komentar itu sejalan dengan pernyataan dari Gubernur Dewan Federal Reserve Michelle Bowman, Senin, yang menyebutkan, “Terlalu dini untuk mengatakan apakah Fed harus menaikkan 25 atau 50 bps di bulan Maret.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini