Ekonomi

Dolar Tergelincir, Sino-AS dan Italia Jadi Sorotan

Dolar Tergelincir, Sino-AS dan Italia Jadi Sorotan
pic by politico

Dolar kembali tergelincir terhadap yen diperdagangan hari ini dilatar belakangi oleh tingginya yield obligasi pemerintah AS, perang dagang Sino-AS dan krisis politik di Eropa.

Hari ini yen mencatat rekor kenaikan selama empat sesi berturut-turut dan berada pada posisi 113,04 terhadap dolar.

Naiknya nilai imbal hasil obligasi AS menyebabkan koreksi di pasar saham AS dan menyebabkan menguatnya yen. Meski begitu analis berpendapat koreksi di bursa dan melemahnya dolar hanya sementara saja.

Terhadap mata uang major lainnya, euro diperdagangkan pada $1,1488. Melemahnya euro terhadap dolar dipengaruhi oleh krisis di Italia, dimana Roma berselisih paham dengan Uni Eropa terkait dengan rencana anggarannya. Sementara terhadap yen, euro melemah tipis menjadi 129,95 yen. Yuan diperdagangkan melemah pada 6,9263 terhadap dolar.

Deputi Perdana Menteri Italia, Matteo Salvini mengeluarkan pernyataan bernada keras yang menganggap Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker dan Komisioner Ekonomi Pierre Moscovici sebagai musuh Eropa.

Sementara itu dari Asia, Bank Sentral China melakukan intervensi dengan menyuntikkan likuiditas ke sistem perbankan demi menopang perekonomian karena prospek ekonomi tidak terlalu bagus dan ditengah-tengah memanasnya konflik dagang Sino-AS.

Depresiasi nilai tukar yuan masih menjadi sorotan pemerintah AS karena saat ini posisi dolar masih menguat terhadap yuan.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version