Ekonomi

Dolar Melemah Tipis Saat Investor Kaji Ulang Kenaikan Suku Bunga Fed

Besarnya keyakinan atas suku bunga AS akan naik minggu ini mendorong Dolar AS menguat. (Lukman Hqeem)
Dolar AS (Ist.)

Dolar AS sebagai asset safe-haven tergelincir pada perdagangan di hari Jumat (16/12/2022), memberikan kembali beberapa keuntungan kuat sesi sebelumnya, karena para pedagang terus mencerna implikasi dari pengetatan moneter lanjutan di bank sentral terbesar di dunia tersebut. Indek dolar AS (DXY), yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang utama, naik 0,12% lebih rendah menjadi 104,38 di Asia. Untuk minggu ini, indeks dolar berada di jalur penurunan 0,55%, mempertahankan tren turun yang luas sejak puncaknya pada awal Oktober.

Menjelang akhir pekan ini, perdagangan berlangsung dengan volatilitas yang intens, dimana reaksi ‘risk-off’ berlangsung secara moderat terhadap keputusan Fed di hari Rabu. Lebih-lebih sejumlah data ekonomi yang dirilis juga menunjukkan sedikit nada hawkish setelah menunjukkan hasil yang lebih baik dari yang diharapkan.

Konsensus pasar dan tidak mengharapkan adanya perubahan kebijakan pada pertemuan BOJ Desember, tapi saya ingin hati-hati melihat komentar dari Gubernur Kuroda tentang kepemimpinan berikutnya. Pelaku pasar mungkin menganggap itu sebagai sinyal normalisasi kebijakan, dan itu mungkin mendukung yen yang kuat, dolar mungkin melemah menjadi 125 yen selama 2023.

Pasangan USD/JPY, menjadi yang paling tidak stabil, terakhir turun 0,33% di 137,30 tetapi pada satu titik turun sebanyak 0,58%, menyusul reli 1,68% di hari Kamis, yang menyentuh level tertinggi bulan ini di 138,18 yen. Euro dalam perdagangan EUR/USD naik 0,14% menjadi $1,06455, rebound sedikit dari penurunan 0,49% hari Kamis. Poundsterling dalam perdagangab GBP/USD naik 0,3% ke $1,22175, menyusul penurunan 1,99% pada hari sebelumnya, terbesar sejak 3 November.

Mata uang antipodean yang sensitif terhadap risiko memantul pada hari Jumat setelah penurunan besar pada hari sebelumnya. Dolar Australia dalam perdagangan AUD/USD naik 0,24% pada $0,6716, pulih setelah penurunan 2,38% semalam – terbesar sejak Maret 2020 – yang menyentuh $0,6677 untuk pertama kalinya sejak 7 Desember. Dolar Selandia Baru dalam perdagangan NZD/USD rebound 0,38% menjadi $0,6365 setelah jatuh 1,84% pada hari Kamis, ketika merosot ke $0,6321, juga yang pertama sejak 7 Desember.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version