Ekonomi

Bursa Asia Pertahankan Loss, Badai Ganggu Produksi Minyak

Bursa Asia pertahankan loss, minyak mentah naik

Solidnya data ekonomi AS semakin memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed berikutnya, kondisi ini sekaligus mengunci bursa-bursa Asia di zona merah.

Bursa Jepang, Hong Kong dan Australia serentak melemah sebaliknya bursa Amerika dalam tren positif, ditopong kokohnya saham-saham sektor energi. Indeks Topix tergelincir 0,7%, indeks Hang Seng melemah 0,6% S&P/ASX 200 melemah 0,1%, Kospi melemah 0,2% dan Shanghai Composite melemah 0,5%.

Harga minyak tercatat melonjak dipicu kemungkinan badai Florence mengarah ke pesisir timur AS.

Saat ini pasar minyak dalam kondisi tidak baik dimana jika badai tersebut menghantam AS maka produksi minyak akan terganggu, lebih-lebih lagi dampak dari sanksi mulai mengerogoti ekspor minyak Iran, akibatnya harga minyak akan melambung.

Selain pelemahan bursa yang sebentar lagi mencapai hari ke-10, mata uang di wilayah emerging market juga mendapat pukulan akibat prospek pengetatan kebijakan moneter AS. Sementara itu mata uang major seperti yen diperdagangkan naik pada 111,49 per dolar, yuan jatuh menjadi 6,8856 per dolar dan euro diperdagangkan turun pada $1,1592.

Beberapa analis melihat bahwa volatilitas dan aksi menghindar dari risiko oleh pelaku pasar meninggi dimana tren negatif akan berlanjut sampai beberapa minggu kedepan.

Dari pasar komoditas dilaporkan minyak West Texas naik menjadi $69,82 per barrel, emas jatuh menjadi $1.195,15 per ounce.

Pasar akan mewaspadai beberapa agenda penting diantaranya rilis putusan dari BOE dan ECB, data produksi industri dan penjualan ritel China di Agustus dan penjualan ritel, produksi industri dan sentimen konsumen AS yang lazimnya terbit pada Jumat nanti.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version