Saham Asia

Bursa Asia diperdagangkan menguat tipis pagi ini dimana pelaku pasar menunggu kabar terbaru dari perundingan dagang antara Amerika dengan China.

Meski penguatan saham di Jepang, Korsel, Australia Hong Kong dan beberapa wilayah lainnya cenderung biasa-biasa saja, namun tren dapat berubah positif seandainya penguatan ini bertahan.

Indeks MSCI diperdagangkan menguat 0,4% sementara indeks Topix menguat 0,6%. Indeks Kospi menguat 0,4%, S&P/ASX 200 menguat 0,4%, indeks Hang Seng menguat 0,3% dan Shanghai Composite menguat 0,3%. Tadi malam indeks S&P 500 diperdagangkan melemah setelah pada Jumat lalu berhasil tembus rekor tertinggi.

Para investor memilih untuk menahan diri sebelum hasil perundingan dagang AS-China rampung. Selain itu konferensi pers ketua the Fed Jerome Powell pasca rapat pada Rabu depan juga akan memberi petunjuk tentang arah kebijakan suku bunga the Fed.

Data terbaru dari Jepang juga tidak begitu bagus dimana produksi pabrikan Jepang turun lebih besar dari perkiraan di Juni akibat tensi perang dagang AS-China dan konflik dengan Korsel. Melambatnya perekonomian global juga jadi pemicu turunnya ekspor Jepang selama tujuh bulan berturut-turut.

Dari pasar mata uang dilaporkan dolar menguat dan sentuh level tertingginya dihampir dua bulan terakhir. Yen terkoreksi pada level 108,82 per dolar, yuan hampir tidak berubah dari posisi 6,8925 per dolar dan euro tergelincir dan berada di level $1,1136. Sementara itu poundsterling terus merosot ke level terendah setelah muncul kabar PM Boris Johnson tengah mempersiapkan diri untuk tidak mendapatkan apa-apa (no-deal) dari Brexit.

Minyak West Texas diperdagangkan menguat menjadi $57,20 per barrel, penguatan ini dipicu spekulasi permintaan akan melonjak seandainya the Fed memangkas suku bunga. Emas diperdagangkan turun menjadi $1.423 per ounce.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini