EksposisiNews – Kita tentu patut bangga dan memberi apresiasi bahwa film Indonesia kini semakin diminati masyarakat banyak. Terlebih film ‘KKN di Desa Penari’ sebagai film terlaris diprediksi akan meraih sembilan juta penonton di akhir pekan ini yang memang sangat tepat untuk diperbincangkan semua pihak.

Untuk itu, DemiFilm Indonesia (DFI) bersama Dit PMM KemendikbudRistek menggelar ‘Bincang Filmku’ dengan beragam narsum dan topik yang menarik.

‘Bincang Filmku’: Bangga Film Indonesia Makin Diminati Masyarakat 1

“DFI basisnya adalah kampanye dan sosialisasi tiap hari Kamis dengan satu atau dua film Indonesia, dan mengajak nonton dengan tagline ‘Mencintai Indonesia dengan Nonton Film Nasional’, ” kata Yan Widjaja selaku Ketua Umum DFI memandu sesi pertama acara ‘Bincang Filmku’ di Ruang Meeting Kemendikbud, Gedung E Lt 8, Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (31/5/2022).

Dir PMM KemendikbudRistek Ahmad Mahendra dalam sambutannya menyambut baik acara diskusi bertajuk ‘Bincang Filmku’ sebagai sarana apresiasi dan kampanye film Indonesia.

“Saya sangat menyambut baik acara ini sebagai sarana apresiasi dan kampanye film Indonesia, “ ungkapnya bangga.

Lebih lanjut, Ahmad Mahendra menerangkan, bahwa sekarang sudah endemi. “Kita tentu bersyukur bioskop sudah buka 100%, yang artinya makin banyak lagi penonton yang akan ke bioskop, “ tuturnya penuh rasa syukur.

Menurut Ahmad Mahendra, film Indonesia sekarang beragam genre dari drama, horor, hingga komedi. “Saya nonton trailernya bagus-bagus semua, apalagi raihan KKN Di Desa Penari sudah 8 juta yang tentu patut diapresiasi, ” tandas Ahmad Mahendra sumringah.

‘Bincang Filmku’: Bangga Film Indonesia Makin Diminati Masyarakat 2

Sementara itu, Ketua Badan Perfilman Indonesia (BPI) periode 2022-2026 Gunawan Pagaru menyampaikan program organisasi yang dipimpinnya. “BPI akan terus mengawal perfilman nasional dan para filmakernya, termasuk juga para stakeholdernya, harus punya BPJS Ketenagakerjaan atau asuransi sehingga dalam berkarya tidak lagi menemui hambatan walau 2-4 bulan tidak mendapat project, semua sejahtera,” tutur Gunawan Pagaru.

Segendang sepenarian, Kabid Festival & Kegiatan BPI, Vivian Idris, menyampaikan program, antara lain, pertama, membuat database semua festival. Kedua, pihaknya akan membangun trust (kepercayaan). Ketiga, membangun jejaring dan kerjasama. Keempat, membangun kapasitas dan kompetensi. “Keempat program tersebut akan dilaksanakan BPI, yang tentu kita harus sama-sama untuk saling mendukung dan bersinergi demi terbangunnya eksosistim perfilman Indonesia yang baik, “Vivian Idris menegaskan.

‘Bincang Filmku’: Bangga Film Indonesia Makin Diminati Masyarakat 3

Kemudian, sesi berikutnya, sesi kedua yang dimoderatori Arul Muchsen dari dFI dengan narsum Wina Armada, jubir PPFI, yang menggarisbawahi bahwa perkembangan saat ini harus meraih perhatian dan dukungan semua pihak agar 2.145 layar lebih dari beragam ekhibitor dapat memberi kesempatan yang lebih baik kepada film Indonesia.

“Dari data yang ada, seperti film KKN di Desa Penari yang sudah raih 8 juta lebih penonton dan baru ada 1 judul lalu yang 7 juta tidak ada, 6 juta ada 1 film, 4 juta ada 4 film, 3 juta ada 5 film yang 2 juta ada 19 films. Menarik 25 film terlaris sepanjang masa bergenre horror 7film, komedi 8 film, drama 4 film, dan teenlit romance 4 film. Jadi komedi dan horor masih dominan, ” papar Wina Armada.

Dalam acara ini hadir Adisoerya Abdi (sutradara, mantan ketua Sinematek), dan Akhlis Suryapati (sutradara, ketua Sinematek), yang turut memberikan wacana perfilman Indonesia dengan berbagai alternatif solusi dari permasalahan kompleksnya. Semua itu tentu Demi Film Indonesia.  

Untuk lebih lengkap dapat menyimak semua paparan ‘Bincang Filmku’, silakan tonton di kanal Kampanye Film Indonesia DemiFilm TV di Youtube Channel.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini