Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI) memberikan pernyataan tentang prospek pertumbuhan dan inflasi pada Rabu (19/10/2022). Menurutnya, pertumbuhan PDB 2022 akan ada di sekitar 5,2% dan PDB 2023 terlihat di angka pada 4,6%-5,3%.

Angka Inflasi untuk bulan September masih berada di bawah prediksi, sehingga inflasi pada akhir 2022 diyakini adalah sebesar 6,3%, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebesar 6,6-6,7%. Prospek puncak inflasi inti juga direvisi turun menjadi 4,3% dari 4,6% sebelumnya. Lebih lanjut, pertumbuhan kredit bisa tumbuh 11% pada 2022, 10% pada 2023.

Ia menambahkan bahwa tingkat inflasi Indonesia masih di bawah tingkat di negara lain. Oleh sebab itu menurutnya, BI tidak harus menaikkan suku bunga secara agresif.

Bank Indonesia akan berkoordinasi secara erat dengan regulator lain untuk meningkatkan ketahanan sektor keuangan, selain tetap berkomitmen dalam menjaga keseimbangan antara stabilitas keuangan dan pertumbuhan PDB.

Paska pernyataan ini, Rupiah kembali melemah pada perdagangan USD/IDR yang menuju ke posisi tertinggi sepanjang dua tahun ini di 15.495. Dolar AS naik 0,12% hari ini untuk diperdagangkan pada 15.483, pada saat penulisan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini