Nasional

AstraZeneca, Combiphar, dan BioKangtai China Kerjasama Mengembangkan Vaksin di Indonesia

EKSPOSISI, Jakarta – Tiga raksasa perusahaan farmasi, AstraZeneca, Shenzhen Kangtai Biological Products (BioKangtai), dan Combiphar Group menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) untuk memulai kerja sama dalam pengembangan vaksin di Indonesia.

Penandatanganan MOU, yang berlangsung pada tanggal 29 Maret di Boao Forum for Asia (BFA) di Hainan, Tiongkok ini disaksikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Indonesia, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, Chairman AstraZeneca Leif Johansson, Presiden AstraZeneca Tiongkok, Leon Wang, CEO BioKangtai, Xiang Miao, Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, Sewhan Chon, dan Deputi Presiden Direktur Combiphar Group, Lim Soeyantho.

Inisiatif ini mengikuti Deklarasi Para Pemimpin G20 Bali dan Pernyataan Bersama antara Indonesia dan Tiongkok pada November tahun lalu untuk mendorong kerja sama bilateral yang lebih kuat dalam penelitian, pengembangan, dan produksi vaksin untuk mendukung Indonesia dalam upayanya membangun pusat vaksin regional. Tujuan adalah untuk mengidentifikasi produk vaksin yang dapat melengkapi rencana imunisasi nasional Indonesia dan dapat dikembangkan, diproduksi, dan diterapkan di Indonesia. Lingkup kerja sama di masa depan mencakup imunisasi terhadap COVID-19 serta penyakit menular lainnya.

Kunta Wibawa Dasa Nugraha, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Indonesia, mengatakan: “Pada pertemuan Pemimpin G20 Bali pada bulan November yang lalu, Indonesia, Tiongkok, dan negara-negara G20 lainnya telah berkomitmen untuk memperkuat arsitektur kesehatan global dalam pemulihan dari pandemi COVID-19. Hari ini, nota kesepahaman antara AstraZeneca, BioKangtai dan Combiphar, adalah bukti dari komitmen bersama kita untuk membangun dunia yang lebih tangguh. Mari kita lanjutkan dan dukung perjalanan ini bersama dalam upaya kolaboratif.”

AstraZeneca sebagai produsen obat-obatan yang hadir di Indonesia sejak 1971, telah bekerja sama dengan organisasi publik dan swasta. Selama masa pandemic COVID-19, AstraZeneca Indonesia secara aktif mendukung Indonesia dalam mencapai kekebalan kelompok nasional (National Herd Immunity) dan memastikan akses terhadap Vaksin COVID-19 AstraZeneca tanpa mengambil keuntungan. Di bawah kepemimpinan Kementerian Kesehatan Indonesia, lebih dari seratus juta dosis vaksin AstraZeneca telah dikirimkan dan didistribusikan di seluruh Indonesia, menunjukkan komitmen yang kuat untuk mendukung upaya kesehatan masyarakat.

Sewhan Chon, Presiden Direktur PT AstraZeneca Indonesia, menyatakan “Hari ini, kami dengan bangga menegaskan kembali dukungan kami terhadap upaya Indonesia untuk membangun pusat vaksin regional dan memperkuat kerja sama antara Tiongkok dan Indonesia dalam memerangi COVID-19 dan penyakit menular lainnya. Tujuan kami adalah untuk memperkuat ketahanan kesehatan Indonesia dalam hal pengembangan, produksi, dan akses terhadap obat-obatan untuk mendukung kesehatan dan kemakmuran rakyat Indonesia.”

Lim Soeyantho, Deputi Presiden Direktur Combiphar Group, mengungkapkan “Adalah kehormatan bagi kami untuk terlibat dalam upaya meningkatkan sistem layanan kesehatan di Indonesia dan kami berharap dapat bekerja sama dengan mitra kami untuk mencapai tujuan ini. Melalui kerja sama kami dengan AstraZeneca dan BioKangtai, kami yakin dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam misinya untuk menyediakan perawatan kesehatan yang mudah diakses dan efektif untuk semua masyarakat Indonesia.”

Sebagaimana diketahui bahwa Combiphar, merupakan produsen farmasi dari Bandung. Berdiri sejak 1971, dengan keunggulan produksinya pada obat-obatan anti biotika. Perusahaan memang memfokuskan pada pengembangan pengobatan kesehatan preventif, selain pengobatan kuratif.

Xiang Miao, Presiden BioKangtai, mengatakan “BioKangtai telah menjalin Kerjasama jangka panjang dan telah dipercaya sepanjang pandemi. Melalui upaya bersama dengan AstraZeneca, jutaan dosis vaksin COVID-19 berhasil dikirim ke Indonesia, dan memberikan contoh kerja sama internasional dalam penanggulangan epimedi. Kami menantikan untuk dapat menjalin kolaborasi baru dari penandatanganan hari ini, dan kami akan terus memperdalam kerja sama dengan mitra baru di seluruh dunia, bekerja sama untuk mengeksplorasi jalur kolaborasi ilmiah, komersial, dan produksi yang baru. Melalui upaya ini, kita dapat membangun sistem kesehatan masyarakat yang lebih adil dan tangguh secara global, dan lebih jauh lagi memberikan manfaat pada layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version