EksposisiNews – Grup musik legendaris Indonesia, Mahagenta, menggelar konser tunggal bertajuk ‘The Beat of Jakarta’. Sebuah konser yang merupakan sumbangsih Mahagenta untuk merayakan HUT DKI Jakarta ke-495 sekaligus bukti eksistensi dan konsistensi bermusik dari ansambel yang digawangi Uyung Mahagenta selama kurun waktu 26 tahun.

Dalam konser tunggal Mahagenta bertajuk ‘The Beat of Jakarta’ ini, salah seorang di antaranya, Anna Andrea, penyanyi jazz, yang turut memeriahkan konser tersebut. Selain menyanyi, ia tampil begitu mempesona sebagai model dalam lagu ‘Resesi’.

Anna Andrea Turut Meriahkan Konser Mahagenta ‘The Beat of Jakarta’ 1

“Keterlibatan saya dengan Mahagenta secara pribadi dengan Bang Uyung yang mengajak saya untuk berlatih nyanyi, “ kata Anna Andrea menuturkan awal keterlibatannya dengan konser tunggal Magenta bertajuk ‘The Beat of Jakarta’, Teater Besar Jakarta, Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Rabu (22/6/2022) malam.

Lebih lanjut, Andrea menerangkan, bahwa Mahagenta mempunyai dua group yang salah satunya Rada Jazz. “Rada Jazz dengan lagu-lagu Jazz pastinya dengan alat musik tradisional jadi tradisional Jazz, “ terang putri Musisi Jazz Legendaris Indonesia, Ireng Maulana (alm).

Menurut Andrea, awalnya ia berlatih dengan Rada Jazz. “Seminggu sekali kita ngumpul untuk berlatih di Pedepokan Seni Mahagenta, Citayam, Tajur Halang, Bogor, Jawa Barat,“ ungkapnya mantap.

Andrea menyampaikan bahwa disana semua alat musik ngumpul dari seluruh Indonesia. “Dari rutinitas berlatih, konsekwen dan rajin, Bang Uyung merangkul semua orang yang berlatih untuk ikut serta kalau ada pementasan jadilah saya ikut konser tunggal Mahagenta bertajuk ‘The Beat of Jakarta’ ini, “ bebernya.

Dalam konser tunggal Mahagenta bertajuk ‘The Beat of Jakarta’ ini, Andrea mengaku nyanyi dua lagu, yaitu ‘Halo-Halo Jakarta’ dan ‘Aku Lebih Baik’. “Saya juga jadi pemeran model dalam lagu ‘Resesi’, “ paparnya.

Dalam padepokan ini semua bisa memerangkan apa saja, baik musik modern maupun tradisional. “Begitu juga semua yang berkecimpung bisa memerankan apapun, kita berganti-gantian tergantung kebutuhan pada saat pementasan, “ tegasnya.

Saat ditanya apa pesan yang ingin disampaikan dari konser tunggal Magenta bertajuk ‘The Beat of Jakarta’? Dengan tenang, Andrea memberikan jawaban, “Pentas ini tentang Ibukota Jakarta yang sedang ulang tahun ke-495, tapi di Jakarta bukan hanya orang Jakarta, melainkan juga ada berbagai daerah lainnya, Jawa, Sunda, Batak dan lain-lain, jadilah kehidupan Jakarta yang penuh warna-warni budaya dengan kehidupan masyarakat yang merupakan jiwa, detak jantung serta identitas kota Jakarta.”

Andrea berharap bisa terus bersama Mahagenta dalam berbagai pentas lainnya. “Mudah-mudahkan kita belajar musik semakin baik, “ harapannya.

.

Dalam waktu dekat, kata Andrea, mementaskan Rada Jazz. “Kita berusaha tampilkan lagu-lagu jazz dengan alat musik tradisional, “ pungkas Anna Andrea sumringah.

Anna Andrea Turut Meriahkan Konser Mahagenta ‘The Beat of Jakarta’ 2

Sedangkan, Uyung Mahagenta, pendiri Padepokan Seni Mahagenta, menyampaikan persiapan pementasan ini hanya sekitar setengah bulan. “Kru-nya sekitar seratus orang, konsepnya kolaborasi dalam pementasan bertajuk ‘The Beat of Jakarta’ ini, “ katanya.

Menurut Uyung, konser tunggal bertajuk ‘The Beat of Jakarta’ dapat memanjakan penonton dengan suasana dari masa lampau yang mengingatkan kita pada leluhur yang dahulu meramu bebunyian khas dari Tanah Nusantara. “Melalui perpaduan alat musik tradisional dan modern sebagai penegasan bahwa Jakarta memang sebuah kota kolaborasi dan musiknya juga musik kolaborasi, “ tegasnya.

Harapan Uyung, semoga masyarakat lebih peduli pada musik tradisional. “Kita semua harus peduli musik tradisional, “ harapannya.

Konser tunggal Mahagenta bertajuk ‘The Beat of Jakarta’ ini terdiri dari, yang menyanyi : Nina, Dedeh, Anda, Apip, Andrea Ireng Maulana, Enda, Rachel, Ita. Pemeran seni peran/model dalam lagu  Resesi : Andrea Ireng Maulana

Adapun, yang main alat musik, antara lain: Uyung (bass, sitar india, rebab), Abiga (perkusi), Odot gitaris di single D’Sabeni ( jeglong dan gong), Bowie Masboe (gitar akustik dan elektrik), Jojo ( gitar elektrik & gambang bambu ), Reno ( Gitar akustik dan Kecapi ), Ardi (Tabla), Kiki (Bonang), Cece & Ben  ( Drum & perkusi). Iraf (kendang ), Apip ( hasapi dan gatham), Hendri Desmal ( suling, juridhu), Abel (gender), Abigu ( gambang kayu), Ages (Biola), Rioze ( piano). Sari Koeswoyo (painting art). Didukung Betawi ORA (Lenong),

penari remaja: Ganes (putra) & Ginanti (putri) serta 15 penari Betawi Sanggar Larasati.***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini